Renungan Sabath #6

date
Feb 5, 2022
slug
renungan-sabath-6-2022
status
Published
tags
Sabath
summary
Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
type
Post
Author
EFK
cover
Sirat Al-Mustaqim diertikan sebagai “jalan (Al – tunggal / satu-satunya) yang lurus”. Frasa ini tercantum dalam Surah Al-Fatihah 1:6-7
Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Dalam sehari, boleh dikatakan kita mengulanginya sekurang-kurangnya sebanyak 17 kali dalam sembahyang. Bagi yang beragama Islam mereka meminta untuk ditunjuki Jalan yang Lurus. Apakah permintaan mereka itu sudah dikabulkan?
Kita meyakini adanya jambatan Sirat Al-Mustaqim yakni sebuah jambatan yang dilalui oleh seluruh umat Islam ketika berada di Akhirat atau jalan lurus di atas api neraka jahanam. Selain itu, Sirat Al-Mustaqim juga dipahami sebagai jembatan yang menuju ke Surga, penuh dengan rintangan, halus seperti rambut dibelah 7, licin dan berduri. Keadaan ketika melintasi jambatan tersebut; melintasi seperti kilat, merangkak untuk melintasinya, melintasi sepantas kelajuan angin dan orang-orang kafir & orang-orang yang berdosa besar akan jatuh ke dalam Neraka. Apakah benar Sirat Al-Mustaqim terjadi seperti di atas? Mari kita rujuk Al-Qur’an:
💡
Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutusrasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka syaitan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (Surah An Nahl,16:63-64)
Sebenarnya, dalam Surah Al An’aam (6:161) Rasulullah Muhammad telah memberikan pernyataan sekaligus jawapannya tentang apa itu sebenarnya Sirat Al-Mustaqim:
💡
Katakanlah: “SesungguhnyaakutelahditunjukiolehTuhankukepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus, dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang musyrik.”
Dan lagi, Surah An Nahl (16) ayat 123
💡
Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): “Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.”
Dari penjelasan diatas, dapat dijelaskan bahawa:
  • Sirat Al-Mustaqim sudah pernah ada kerana sudah pernah ada orang-orang yang telah melaluinya. Muhammad/Ahmad, Isa/Yesus, Musa/Moses, dan orang-orang terdahulu telah Allah beri nikmat dengan melalui Sirat Al-Mustaqim itu, dan kitapun jika ingin peroleh nikmat Tuhan juga harus melaluinya, tak ada jalan lain, karena Sirat Al-Mustaqim adalah tunggal, kebenaran itu adalah tunggal, selain Sirat Al-Mustaqim adalah sesat dan akan peroleh murka Tuhan.
  • Sirat Al-Mustaqim adanya di dunia orang hidup, bukan di dunia orang mati, dan Al Qur’an adalah pedoman kehidupan, bukan pedoman kematian.
  • Sirat Al-Mustaqim adalah agama Ibrahim, jalan hidup Ibrahim dimana beliau menjadikan Allah sebagai satu-satunya Tuhan, bahkan jika harus dimusuhi dan diusir oleh bapaknya sendiri.
  • Apa yang dibawa Muhammad Rasulullah bukanlah sesuatu yang baru, beliau hanyalah menggenapi perulangan sejarah (sunatullah), yang dibawa beliau adalah sesuatu yang sama dengan apa yang dibawa oleh Musa dan Isa (dan oleh para nabi dan rasulullah sebelum dan sesudah beliau), yaitu Millata Ibrohima Hanifa.
Kebenaran hanya milik Allah, sebab itu janganlah kamu menjadi orang yang ragu dan lalai.

Hidup adalah belajar