Renungan Sabath #49
date
Dec 9, 2021
slug
renungan-sabath-49
status
Published
tags
Sabath
Sejarah
summary
Adakalanya hukum Tuan Semesta Alam yang mengatur kehidupan manusia dan adakalanya hukum manusia itu sendiri. Kondisi ini selaras dengan hukum alam yang ada batas waktunya, terang dan ada waktunya gelap kembali.
type
Post
Author
MPA
cover
Salam damai, salam Sabath kepada saudara seiman sekalian. Diharap semuanya berada didalam situasi aman dan sejahtera. Dipagi yang mulia ini sambil-sambil kita berehat mari kita ikuti sambungan perbahasan pada yang lepas.
Pada minggu lepas kita telah membahas mengenai hukum ajal peradaban atau kekuasaan satu umat, lalu bila titik nadir kekuasaan atau khalifah yang pernah dibangun oleh Rasul Muhammad?
Sejak invasi pasukan mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan yang berhasil menghancurkan peradaban pemerintahan khalifah di kota Baghdad pada Februari 1258 Masehi, maka pada saat itu menjadi momentum kehancuran khalifah Islamiyah yang pernah dibangunkan oleh Rasulullah Muhammad. Meskipun setelah kehancuran pusat pemerintahan, khalifah Islamiyah tetap ada. Kerajaan Islam yang bertahan dibeberapa wilayah seperti Dinasti Umayyah, di Granada Andalusia Sepanyol hingga tahun 1402.
Namun itu bukanlah kerajaan Islam sejati melainkan Islam yang bersifat Asobiyyah kerana ibu kota khalifah yang selama ini sebagai pusat perlindungan dan pengatur semua aspek kehidupan manusia pada saat itu sudah hancur, sehingga tidak ada lagi yang melindungi kerajaan-kerajaan Islam dari serangan musuh, hingga bangunan khalifah benar-benar hancur pada tahun 1324 Masihi dan peradaban Islam kembali gelap. Begitulah sejarah pergiliran peradaban manusia dari zaman kezaman yang tidak pernah berubah dan akan terus berlangsung dalam kehidupan umat manusia di muka bumi ini.
Dan itulah RAHSIA mengapa Allah, sang pengatur alam semesta lalu mengutus utusan-Nya, kerana adanya hukum pergiliran pada setiap zaman.
Adakalanya hukum Tuan Semesta Alam yang mengatur kehidupan manusia dan adakalanya hukum manusia itu sendiri. Kondisi ini selaras dengan hukum alam yang ada batas waktunya, terang dan ada waktunya gelap kembali.
Masa pergiliran tersebut lebih kurang selama 700 tahun lamanya dan jika kita menghitung dari titik kehancuran khalifah Islamiyyah yang benar-benar hancur atau gelap pada tahun 1324 Masihi maka setelah 700 tahun dari titik tersebut akan terang kembali, kerana itulah ketetapan atau syariat Allah sebagaimana dijelaskan nya didalam Al Quran surah As syura' ayat 13 berfirman:
شَرَعَ لَـكُمْ مِّنَ الدِّيْنِ مَا وَصّٰى بِهٖ نُوْحًا وَّا لَّذِيْۤ اَوْحَيْنَاۤ اِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهٖۤ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى وَعِيْسٰۤى اَنْ اَقِيْمُوا الدِّيْنَ وَ لَا تَتَفَرَّقُوْا فِيْهِ ۗ كَبُـرَ عَلَى الْمُشْرِكِيْنَ مَا تَدْعُوْهُمْ اِلَيْهِ ۗ اَللّٰهُ يَجْتَبِيْۤ اِلَيْهِ مَنْ يَّشَآءُ
وَيَهْدِيْۤ اِلَيْهِ مَنْ يُّنِيْبُ
Dia (Allah) telah mensyariatkan kepadamu Deen yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan 'Isa, yaitu tegakkanlah Deen dan janganlah kamu berpecah-belah di dalamnya. Sangat berat bagi orang-orang musyrik tentang Deen yang kamu serukan kepada mereka, Allah memilih orang yang Dia kehendaki kepada Deen Tauhid tersebut dan memberi petunjuk kepada orang yang kembali kepadanya."
Itulah sebabnya setiap Rasul diutus pasti dalam misi untuk menegakkan kembali aturannya yang sudah runtuh meskipun manusia tidak menyukainya.