Renungan Sabath #4

date
Jan 22, 2022
slug
renungan-sabath-4-01_2022
status
Published
tags
Sabath
summary
Secara prinsip Al-Quran berfungsi sebagai kitab petunjuk bagi ummat manusia, Hudan lin Nas pada umumnya, dan bagi orang-orang yang bertaqwa Hudan lil Muttaqin pada khususnya, sehingga memahami maksud yang tersurat dan tersirat dari ayat-ayat Al-Quran adalah sebuah keniscayaan
type
Post
Author
NAC
cover
Kita ketahui bersama bahwa Al-Qur’an adalah Kitab Suci bagi manusia bukan diperuntukkan untuk ummat yang mengaku Islam semata, kerana Al-Qur'an sifatnya Rahmatan lil alamin bagi seluruh yang namanya manusia mau hitam, putih, tinggi pendek dan lain sebagainya seperti pernyataan:-
💡
Sapi Betina (Al-Baqarah):185 - (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
Secara prinsip Al-Quran berfungsi sebagai kitab petunjuk bagi ummat manusia, Hudan lin Nas pada umumnya, dan bagi orang-orang yang bertaqwa Hudan lil Muttaqin pada khususnya, sehingga memahami maksud yang tersurat dan tersirat dari ayat-ayat Al-Quran adalah sebuah keniscayaan.
Tanpa memahami isinya, manusia tidak dapat mengikuti dan menjalani petunjuk Al-Qur'an. Selain sebagai petunjuk dan sekaligus menjelaskan mengenai petunjuk ayat itu Bayyinat Minal Huda.
Kata bayyinat artinya fakta atau bukti.
Bayyinat Minal Huda ertinya pembuktian dari ilmu atau aktualisasi konseptual wujud dari membayyinatkan adalah praktik, menjalankan, membuktikan, tugas dari pada Nabi dan Rasul adalah membayyinatkan, membuktikan Wahyu itu menjadi kenyataan, saat sudah mampu memahami petunjuk dari ayat-ayat tersebut barulah kemudian Al-Qur'an dapat berfungsi sebagai Al-Furqon, pembeza antara yang Haq dan yang bathil.
Allah telah memudahkan manusia untuk membaca Al-Qur’an dengan memakai bahasamu sendiri seperti pernyataan :-
💡
Maryam19 :97 - Maka sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran itu dengan bahasamu, agar kamu dapat memberi kabar gembira dengan Al Quran itu kepada orang-orang yang bertakwa, dan agar kamu memberi peringatan dengannya kepada kaum yang membangkang.
💡
QS. 54/17, dan sesungguhnya telah kami mudahkan Al Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?

Hidup adalah belajar