Renungan Sabath #19 - Prinsip Itha'ah (Ketaatan)

date
Apr 30, 2022
slug
renungan-sabath-19-2022
status
Published
tags
Renungan
summary
Tiada suatu keberatan seorang mukmin dengan keputusan yang diberikan, tidak mempersoalkan untung dan ruginya ketika mereka berjuang.
type
Post
Author
EER
cover
https://images.unsplash.com/photo-1530688957198-8570b1819eeb?ixlib=rb-1.2.1&ixid=MnwxMjA3fDB8MHxwaG90by1wYWdlfHx8fGVufDB8fHx8&auto=format&fit=crop&q=80
Sikap Itha'ah paling utama dipandang derajat seseorang beriman kepada Tuan Semesta Alam

Persaksian itu adalah suatu hutang hamba-hamba-Nya kepada Tuan Semesta Alam. Syahadah di hadapan Rasul atau Ulil amri akan dengan sendirinya gugur atau rusak apabila tidak dibuktikan dengan sikap Itha'ah.

💡
وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن رَّسُولٍ إِلَّا لِيُطَاعَ بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۚ وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذ ظَّلَمُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ جَآءُوكَ فَٱسْتَغْفَرُوا۟ ٱللَّهَ وَٱسْتَغْفَرَ لَهُمُ ٱلرَّسُولُ لَوَجَدُوا۟ ٱللَّهَ تَوَّابًۭا رَّحِيمًۭا ٦٤ Dan Kami tidak mengutus seorang rasul melainkan untuk ditaati dengan izin Allah. Dan sungguh, sekiranya mereka setelah menzalimi dirinya datang kepadamu (Muhammad), lalu memohon ampunan kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampunan untuk mereka, niscaya mereka mendapati Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang. فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا۟ فِىٓ أَنفُسِهِمْ حَرَجًۭا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًۭا ٦٥ Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. QS An-Nisa (4): 64 - 65
Tiada keberatan seorang mukmin dengan keputusan yang diberikan, tidak mempersoalkan untung dan ruginya ketika mereka berjuang.
Sikap Ketaatan tanpa syarat adalah konsekuensi logik dari sumpah setia yang telah dinyatakan.
💡
وَٱذْكُرُوا۟ نِعْمَةَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ وَمِيثَـٰقَهُ ٱلَّذِى وَاثَقَكُم بِهِۦٓ إِذْ قُلْتُمْ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ ٧ Dan ingatlah akan karunia Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah diikatkan kepadamu, ketika kamu mengatakan, "Kami mendengar dan kami menaati." Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Maha Mengetahui segala isi hati. QS Al-Maidah (5): 7
Jagalah janji dirimu dan janjimu kepada Tuan Semesta Alam.
Kenapa Perang Uhud terjadi kerana Tuan Semesta Alam ingin menentukan atau membuktikan sikap Itha'ah nasib kaum mukmin.
Pertempuran itu mula terjadi, pasukan mukmin mendesak mundur tentera musyrik yang lari meninggalkan medan pertempuran, tetapi hanya seketika sahaja kekuatanya. Terjadilah perselisihan diantara pasukan pemanah yang mendapat tugas dari Muhammad, sebahagian besar pasukan pemanah meninggalkan posisinya. Keadaan pun berbalik, pasukan mukmin diserang dari arah belakang, pasukan mukmin menderita kekalahan yang teramat parah.
Begitulah cara Tuan Semesta Alam memberi pelajaran kepada orang mukmin dengan sikap Itha'ah.

Hidup adalah belajar