Konteks Surah Al-Insyirah
date
Nov 6, 2021
slug
konteks-surah-al-insyirah
status
Published
tags
Al-Quran
summary
Surat ini adalah penting untuk difahami dengan kesedaran yang tinggi agar dapat menguasai sifat “lapang dada” dalam mengusung visi dan misi Allah dan rasul-Nya
type
Post
Author
BSR
cover
Surat ini adalah penting untuk difahami dengan kesedaran yang tinggi agar dapat menguasai sifat “lapang dada” dalam mengusung visi dan misi Allah dan rasul-Nya
- Lapang dada atau qalbu yang terbuka bermaksud siap menerima prinsip-prinsip wahyu walaupun secara sepintas bertentangan dengan fikiran yang ada sebelum ini.
- Nabi Muhammad yang ketika itu berhadapan dengan “ajaran dari langit”, merasa kaget kerana peribadinya adalah produk lingkungan bumi.
- Langit adalah sesuatu yang tinggi sedangkan bumi merupakan sesuatu yang rendah.
- Ajaran wahyu (Al-Quran) itu bersifat 180 darjah bertentangan dengan produk pemikiran manusia.
- Untuk itulah diperlukan sifat insyirah, suatu sifat yang terbuka di dalam mempelajarinya.
- Sifat ini pernah diuswahkan dengan baik oleh Rasulullah Musa AS tatkala diperintahkan untuk berdakwah kepada Firaun
قَالَ رَبِّ ٱشۡرَحۡ لِی صَدۡرِی
Dia (Musa) berkata, “Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku,
Surah Ta-Ha (20), Ayat 25
- Nabi Muhammad sebagai basyar, sama seperti manusia lain pada umumnya memahami bahawa tugas ini amat berat.
- Baginda harus berdepan dengan klan dan bangsanya sendiri serta dunia antarabangsa.
- Tetapi disamping itu, ini adalah tugas yang sangat mulia, tugas kemanusiaan, untuk menyelamatkan ummat manusia serta bumi dengan segala isinya dari kehancuran total.
- Seseorang yang mengemban misi risalah itu adalah af'al atau perbuatan Allah terhadap orang-orang yang dipilih-Nya. Lihat pernyataan Surat Al-An'am (6) ayat 125:
فَمَن یُرِدِ ٱللَّهُ أَن یَهۡدِیَهُۥ یَشۡرَحۡ صَدۡرَهُۥ لِلۡإِسۡلَـٰمِۖ وَمَن یُرِدۡ أَن یُضِلَّهُۥ یَجۡعَلۡ صَدۡرَهُۥ ضَیِّقًا حَرَجࣰا كَأَنَّمَا یَصَّعَّدُ فِی ٱلسَّمَاۤءِۚ كَذَ ٰلِكَ یَجۡعَلُ ٱللَّهُ ٱلرِّجۡسَ عَلَى ٱلَّذِینَ لَا یُؤۡمِنُونَ
Barang siapa yang dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan melapangkan dadanya untuk menerima. Dan barang siapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke atas bukit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.
Al-An'am, Ayat 125
- Setiap pembawa misi risalah harus terlebih dahulu “menghilangkan beban” yang memberatkan punggungnya di dalam berjalan fi sabilillah.
- Orang-orang yang mendapat hidayah atau petunjuk Allah dihadapkan pada satu pilihan, iaitu akan tetap menjadi dabbatul ardh; makhluk yang hidup hanya mencari kepuasan fizik biologi atau akan mengikuti ajakan malaikat, mi'raj atau terbang ke langit (QS. Al-A'raf (7): 176)
Segala Puji hanya Milik Allah, Tuan Semesta Alam